Sabtu, 27 Desember 2014

Opini tentang Pendidikan

Sistem pendidikan di Indonesia tampaknya sudah tidak asing lagi menjadi bahasan tiap tahunnya.Mengapa demikian? hal ini disebabkan lemahnya sistem pemerintahan Negara ini yang berimbas juga pada sistem pengelolaan masing-masing institusi pendidikan yang mengakibatkan lemahnya sistem pendidikan Negara ini dibanding negara  lain.                             
Kita ambil contoh saja,misalnya pergantian Tahun Pelajaran atau yang biasa disebut Tahun Ajaran Baru,Hal ini
seharusnya dapat menjadi momen yang membahagiakan bagi para calon Siswa/Mahasiswa baru. Akan tetapi yang terjadi di Negara ini malah sebaliknya,momen yang membahagiakan tersebut berubah menjadi momok yang menakutkan khususnya bagi orang tua para calon Siswa/Mahasiswa baru.
Bagaimana tidak menakutkan? Banyak SMA maupun Universitas sekarang berani memasang harga tinggi untuk menerima para calon Siswa/Mahasiswa. Hal ini pun  lebih sulit lagi dirasakan oleh orang tua para calon Siswa/Mahasiswa yang anaknya diterima di SMA/Universitas yang notabene nya merupakan SMA/Universitas Negeri unggulan atau ternama  di masing-masing daerah. Kesulitan yang umumnya dirasakan para orang tua tersebut diakibatkan lebih mahalnya biaya yang harus dikeluarkan ketimbang para orang tua yang anaknya diterima di SMA/Universitas yang notabene nya biasa saja.
Kita umpamakan SMA “X” dan SMA “Y”.SMA “X” yang notabene masih reguler berani mematok biaya spp sekitar 250 ribu/bulan otomatis SMA “Y” yang notabene sudah unggulan berani mematok biaya spp yang lebih daripada itu. Hal itu tentunya membuat para orang tua kesulitan sampai memutar otak memikirkan cara bagaimana anaknya dapat bersekolah.Hal yang sama pun terjadi pada orang tua yang anaknya diterima di Perguruan Tinggi.
Hal diatas masih dapat dikategorikan wajar karena masih dapat ditimbang dari nama baik SMA/Universitas,kulitasnya dan peluang kerja yang di dapat ketika lulus dari Institusi tersebut.Hal yang lebih buruk lagi kita dapatkan jika kita menengok kepada Institusi Pendidikan Swasta. Sebagian besar Institusi Swasta yang notabene nya “biasa-biasa saja” hanya mementingkan pendapatan yang diperolehnya ketimbang memerhatikan kualitasnya.
Jadi, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa hanya orang tua yang mampu atau yang kelasnya menengah ke ataslah yang dapat menyekolahkan anaknya.
Melihat fenomena di atas,timbul satu pertanyaan di kalangan masyarakat yaitu: “Bagaimana kalangan yang tidak mampu atau yang kelasnya menengah ke bawah dapat menyekolahkan anaknya?”
Apalagi jika ditimbang,hal ini sudah tidak sesuai dengan cita-cita dan harapan bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD’45 pada Alinea IV yang berisi “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Tentunya, untuk mewujudkan hal itu,semua anak-anak bangsa harus bersekolah. Menyikapi pertanyaan dan pertanyaan diatas,hal itu dapat menjadi kritik pedas atau cambuk keras bagi para “Penguasa” Negara ini maupun Institusi Pendidikan yang ada dan berkembang di Negara ini.
Memang sudah ada beberapa usaha yang dilakukan Pemerintah agar anak-anak yang kurang mampu dapat bersekolah, seperti contoh: BOS (Bantuan Operasional Sekolah),BOP (Bantuan Operasional Pendidikan),dan Beasiswa Bidik Misi bagi anak-anak tersebut.
Tetapi usaha yang dilakukan Pemerintah tersebut tidaklah cukup. Seperti halnya BOS dan BOP yang diperuntukkan hanya untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga Beasiswa Bidik Misi yang hanya diperuntukkan untuk Perguruan tinggi. Dan itupun belum merata ke seluruh anak-anak yang kurang mampu bahkan ada “oknum-oknum nakal” yang memakan dana bantuan tersebut demi kepentingan pribadi semata. Ya, seperti kita tahu, bahkan di dalam tiap institusi pendidikan, transparansi laporan keuangan pun tidak ada.
Lagipula jika dilihat di atas, bantuan tersebut terkesan tanggung. Mengapa demikian? Cobalah kita lihat, bantuan tersebut hanya diperuntukkan bagi SD,SMP,dan Perguruan Tinggi. Lalu dimanakah bantuan untuk SMA? Padahal telah disinggung diatas bahwa kebanyakan orang tua mengeluh unutk menyekolahkan anaknya pada SMA akibat mahalnya biaya SPP. Lantas,Bagaimanakah anak-anak yang kurang mampu tersebut? Apakah mereka harus putus sekolah? Apakah cukup pada masa SMP saja? Padahal banyak anak-anak yang kurang mampu tersebut mempunyai cita-cita yang tinggi untuk menjadi seorang yang berhasil dan sukses.
Hal tersebut harus menjadi perhatian semua masyarakat khususnya bagi Pemerintah dan Institusi Pendidikan di negeri ini. Jika mereka putus sekolah, Bagaimanakah cita-cita mereka? Apakah kita mau di “cap” sebagai penghancur cita-cita mereka? Tentu tidak kan?
Untuk itu diperlukan kiranya usaha-usaha agar mereka dapat bersekolah terus tanpa putus di tengah jalan. Lantas untuk mewujudkan hal tersebut, langkah apa yang harus kita ambil? Hal itulah yang harus dipikirkan mulai dari sekarang agar anak-anak tersebut tidak sampai putus sekolah.
Saya mengutip pepatah yang mengatakan “There is a Will There is a Way” yang artinya “Dimana ada kemauan Di situ ada Jalan”. Pepatah itulah yang harus kita jadikan landasan untuk  mewujudkan cita-cita anak-anak bangsa tersebut.
Lantas, Apakah langkah-langkah yang harus kita ambil? Menurut saya pribadi, kita perlu merubah Negara ini. Memangnya apa yang salah dari Negara ini? Sebenarnya tidak ada yang salah dari Negara ini, hanya saja sistem pemerintahan yang salah yang berimbas juga pada semua sector termasuk juga sektor pendidikan.
Pertama, Pemerintah perlu merubah sistem pemerintahan yang  salah selama ini, banyaknya pejabat-pejabat Negara yang melakukan penyelewengan atau tindakan-tindakan yang tidak berkenan di hati masyarakat itu yang membuat semakin buruknya citra sistem pemerintahan Indonesia di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan perombakan habis-habisan terhadap sistem pemerintahan Negara ini, bila perlu menindak tegas pejabat-pejabat yang melakukan hal tersebut dan menggantinya dengan orang-orang yang bersih dan jujur. Memang hal itu tidak mudah dilakukan akan tetapi jika pepatah di atas kita jadikan landasan, saya rasa tidak ada yang sukar atau sulit dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Dengan terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan jujur, tentunya akan berimbas juga pada semua sektor di negeri ini tak terkecuali sektor pendidikan. Sektor Pendidikan akan menjadi bersih dan bebas dari tindak penyelewengan dana bantuan  yang mampu menghancurkan setiap impian anak-anak bangsa sehingga semua anak-anak bangsa bisa mengenyam pendidikan yang layak.
Namun, hal ini tidaklah cukup juga. Jika hanya Pemerintah dan Institusi Pendidikan saja yang melakukan hal tersebut tanpa kesadaran semua masyarakat,  tentunya impian untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa hanya menjadi angan-angan atau khayalan semata.
Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi atau dukungan dari segenap masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut. Lantas, langkah apa yang harus kita ambil?
Sebagai masyarakat, kita harus mampu menumbuhkan kesadaran dan pemikiran betapa pentingnya pendidikan bagi generasi muda agar tidak salah mengambil langkah di masa depan. Kalau bukan generasi muda yang mengatur negara ini di masa depan ,siapa lagi?.
Oleh karena itu,  hal tersebut  harus  kita jalankan guna memperbaiki sistem pendidikan di negeri ini  dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya hal ini jangan hanya di mulut saja, tetapi harus benar-benar terealisasikan. Bagaimana Merealisasikannya? Kembali lagi ke atas bahwa dengan adanya kesadaran diri yang penuh dari tiap-tiap masyarakat akan betapa pentingnya pendidikan itu akan membantu rencana tersebut menjadi benar-benar  terjadi, sebagai contoh, bagi kalangan yang mampu dapat membantu kalangan yang secara ekonomi tidak mampu untuk memberikan bantuan sejumlah dana atau biaya agar anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi tersebut dapat bersekolah.
Namun jika ditinjau kembali, rasanya hal tersebut tidaklah cukup karena jika tidak ada dukungan dari generasi muda sendiri sebagai pelaku utama dalam hal ini, semua  itu pun akan menjadi angan-angan belaka.Selaku generasi muda, kita juga harus mampu menumbuhkan niat belajar dan juga niat untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas.
Dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak,Tentunya semua hal itu bisa terealisasikan. Dengan begitu semua anak bangsa tak terkecuali anak-anak yang kurang mampu bisa bersekolah dan tak ada lagi kata putus sekolah akibat kekurangan dana untuk membiayai sekolah  sehingga semua cita-cita anak-anak bangsa bisa terwujud sesuai harapan.
Jika semua cita-cita tersebut dapat terwujud, otomatis semua anak-anak bangsa akan sukses dalam hidupnya yang nantinya akan berimbas juga pada Institusi Pendidikan dan Negara ini. Negara Indonesia akan maju di semua bidang dan menjadi Negara yang disegani di mata dunia. Tentunya, Institusi Pendidikan di Indonesia menjadi terkenal di dunia ini, Sehingga nantinya akan banyaklah orang-orang asing belajar di Indonesia dan menjadikan  system pendidikan di Indonesia sebagai contoh system pendidikan di negaranya masing-masing.  
Semua hal diatas tentunya akan terwujud jika semua pihak mampu menjalankan tugasnya masing-masing dan mampu melengkapi satu sama lain. Oleh karena itu marilah kita sebagai masyarakat Indonesia bekerja sama satu sama lain dalam membangun Negara ini menjadi Negara maju  dalam semua bidang dan bersih dari tindakan-tindakan penyelewengan yang akhirnya berimbas juga pada system pendidikan Indonesia menjadi system pendidikan yang terbaik.



0 komentar:

Posting Komentar