“I want to know what love is
I know you can show me
I want to feel what love is
I know you can show me”
Masih
ingat dengan lagu diatas?
Mungkin sebagian belum tau lagu diatas. Kalimat
diatas adalah sebagian lirik yang merupakan reffrein
dari lagu yang berjudul “I want to know
what love is”. Lagu yang ber-genre
soft rock ini sangat terkenal era-80an,
tepatnya tahun 1984 lagu ini dipopulerkan oleh band asal Inggris yaitu
Foreigner, yang diciptakan oleh Mick Jones yang tak lain adalah gitaris band
tersebut.
So,
apa yang spesial dari lagu tersebut?
Lagu
tersebut banyak memakai nada minor yang biasanya melambangkan kesedihan dan
seakan setiap nada melambangkan kekuatan dari lirik lagu tersebut, sehingga membawa
pendengar terhanyut dalam alunan musiknya. Selain itu, bukan hanya karena nada
yang enak didengar tetapi juga karena arti yang dalam akan setiap liriknya. Sangat
jelas arti dari lirik tersebut bahwa ia ingin mengetahui apa itu kasih dan ia
berharap bahwa seorang dapat menunjukkan padanya. Lirik yang melambangkan
jeritan dari banyak orang di dunia ini yang membutuhkan sentuhan akan kasih. Jeritan
karena kehampaan dan kekosongan yang dirasakan dalam hidup, jeritan karena
kekecewaan yang dirasakan, jeritan karena tiada bahagia.
Tentunya
semua orang di dunia ini ingin merasakan kasih. Lalu dimana kita dapat
menemukannya? Kita dapat menemukannya dalam sumber kasih itu sendiri yaitu
Allah. Kita hanya perlu meminta dalam doa agar kita dapat merasakan kasih itu. Kasih
yang terbesar hanya dapat ditemukan melalui Yesus yang dapat mengerti dan merasakan
apa yang kita rasakan, yang berkorban hanya karena kasih-Nya kepada manusia. Tentunya
kebahagiaan terbesar kita dapatkan.
So,
cukupkah hanya merasakan kasih?
Tidak
cukup. Lirik lagu tersebut sangat kuat menyerukan untuk tidak hanya merasakan
kasih tetapi menunjukkannya pada setiap orang yang menjerit membutuhkan kasih
karena kehampaan, kekosongan, kekecewaan, bahkan tiada bahagia. Bagaimana menunjukkan
kasih? Melalui hidup kita. Kasih bukan hanya berbicara bahasa bibir, melainkan
sikap hidup. Hidup yang selalu bersukacita, hidup yang berbahagia, hidup yang
menjadi berkat bagi orang lain, hidup yang perduli dan berkorban bagi sesama,
hidup yang mau menceritakan tentang sumber kasih tersebut.
Itu
semua tugas kita. Tidak hanya mengasihi Allah dengan segenap hati, tetapi
implikasinya tercermin dalam tugas kita dalam menebarkan cinta kasih daripada
Allah kepada setiap insan yang masih didalam dosa, yang dirundung kekelaman
hidup ini sama seperti kondisi kita dahulu. Biarlah melalui hidup kita, semua
orang dapat merasakan hangatnya cinta kasih daripada Allah yang telah kita rasakan
terlebih dahulu.
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah
hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesama manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. (Matius
22:37-39)
Senyuman
hangat nan tulus sangat berarti bagi hidup seseorang.
Jangan
lupa mengasihi
0 komentar:
Posting Komentar