Bisa, karena hasrat manusia yang terdalam adalah kebahagiaan. Semua pasti tahu, bahagia itu memiliki arti perasaan senang dan sukacita yang terkadang membuat raga pun merasakan efek dari perasaan itu, contohnya: Badan jadi sehat, atau muka awet muda, dll.
Ndak percaya??? Mau bukti???
Sebagian orang pasti
tahu ungkapan ini: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat
yang patah mengeringkan tulang.” Ungkapan ini ditulis oleh Raja
Salomo/Sulaiman, raja yang terkenal dengan “bijaksana”-nya. Ungkapan yang
sangat dalam maknanya, bagaimana bisa hati yang gembira menjadi obat?
Dari sisi ilmiah, endorfin
membawa ke tubuh kita tidak hanya menghilangkan rasa sakit. Hormon sukacita
(ini adalah nama kedua endorfin) untuk menstabilkan tekanan darah dan mengatur
pernapasan tingkat, efek menguntungkan pada pencernaan, meningkatkan
pertumbuhan dan memperkuat jaringan, membawa dalam tubuh kita adalah suasana
hati yang positif. Hal inilah yang memacu untuk tubuh menjadi sehat, selain
faktor utama berolahraga dan menjaga pola hidup.
Kita sudah tahu bahwa
sedikit banyaknya, kebahagiaan membawa dampak positif bagi hidup kita. Kebahagiaan
dimulai dari hati yang bergembira, bukan selalu terus menerus bergembira atau
tertawa lebar, seakan-akan tidak mempunyai permasalahan hidup. Sekalipun kita
mempunyai hasrat yang besar untuk berbahagia terus-menerus, kita tidak dapat
lepas dari permasalahan hidup.
Maka, orang yang
berbahagia adalah orang dapat mengelola perasaan dan pikiran kepada hal yang
positif yang membawa kepada kebahagiaan dan ucapan syukur pada Sang Khalik. Seberat
apapun permasalahan hidup, selalu ada hikmah yang diambil yang membuat kita
selalu bersyukur. Sebaliknya, seberapa indahnya hidup yang dirasakan tidak
membuat kita menjadi orang yang lupa akan segalanya, justru semakin bersyukur
karena menyadari kebahagiaan yang didapat hanyalah dari Sang Khalik.
Jadi, jangan lupa
berbahagia :)
nice
BalasHapus