Lestari Alamku

Lestari alamku...

Lestari desaku...

Dimana Tuhanku menitipkan aku

Nyanyi bocah-bocah di kala purnama

Nyanyikan pujaan untuk nusa

Damai saudaraku, suburlah bumiku

Kuingat ibuku dongengkan cerita

Kisah tentang jaya nusantara lama

Tentram kartaraharja disana

Masih ingat dengan sepenggal lirik lagu ini?

Mungkin yang lahir tahun 2000an keatas jarang mendengar, bahkan mungkin belum tahu siapa pencipta lagu ini (ketahuan deh udah umur berapa yang nulis :D). Lagu ini ciptaan Alm. Gombloh, tau siapa dia? Kalau pernah dengar lirik lagu “Indonesia, merah darahku, putih tulangku...”, nahh dialah yang menciptakannya. Dia adalah salah satu musisi legendaris Indonesia.  Eitss sampai situ dulu ya, kita tidak sedang membahas penciptanya, tapi lirik lagunya.

 

Kalau kita melihat liriknya dan mendalaminya. Kita pasti merasakan bagaimana indahnya alam bumi pertiwi yang kita tjintai ini. Dimana dipenuhi dengan rerumputan hijau yang luas, sungai yang jernih, hutan yang rimbang, bulan yang seakan tersenyum di malam hari melihat bocah-bocah bersenandung menyanyikan lagu-lagu pujaan untuk nusa. Ya seperti itulah bayangan daripada lirik tersebut, bahkan ditambahkan dengan kisah kejayaan nusantara lama. Semua kita pasti belajar sejarah di sekolah, banyak sekali diceritakan kisah kejayaan kerajaan-kerajaan nusantara, sebut saja Sriwijaya dan Majapahit, yang terkenal pada masa itu bahkan hingga ke kerajaan di luar negeri.

Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa Indonesia adalah negeri yang diberi anugerah yang luar biasa.  Negara dengan pulau yang terbanyak, 17ribu lebih pulau yang ada di Indonesia. Bahkan Indonesia memiliki suku bangsa yang banyak. Kekayaan alam yang melimpah, karet, emas, minyak, batubara, rempah-rempah, dan yang lainnya. Jadi hal yang sedikit mustahil kalau kita tidak mencintai Indonesia dengan segala kondisi yang ada.

Baru-baru ini terdengar kabar yang tidak enak di telinga, yaitu terjadi kebakaran hutan di wilayah Provinsi Riau, yang asapnya hampir memenuhi satu wilayah provinsi tersebut, bahkan sampai ke negara lain, sampai-sampai melayngkan surat protes ke menteri terkait. Ya akibat perusahaan-perusahaan yang mementingkan keuntungan dibandingkan kesehatan orang banyak. Belum lagi baru-baru ini tersebar video tentang kondisi Danau Toba, di wilayah Provinsi Sumatera Utara, ditemukan di dasar danau banyak sekali limbah pakan dan kotoran ikan dan sampah yang sulit terurai. Hal tersebut menimpa bumi ibu pertiwi. Lantas ini salah siapa? Sudah jelas salah manusianya, termasuk kita sendiri.

Hal yang kontradiktif dengan lirik lagu diatas, saat ini kondisi Indonesia tidak seindah jaya nusantara lama. Saat ini banyak ditemui kerusakan lingkungan yang kita buat sendiri, contohnya membuang sampah sembarangan yang menutup saluran air yang mengakibatkan banjir. Dan anehnya kalau banjir yang disalahkan selalu pemerintah, mungkin pemerintah dalam hatinya berkata seperti tulisan di baju Mario Balotelli “Why always me?” atau lagi-lagi bernyanyi seperti salah satu legenda rock, Rod Stewart “I don’t want to talk about it...”.

Kondisi yang miris didengar, oleh karena kesalahan kita juga. Salah satu solusi konkret yang bisa kita lakukan adalah, jangan buang sampah sembarangan!. Mungkin terdengar klise, tapi nyatanya banyak sekali yang tidak pernah mempraktikkan solusi tersebut, bahkan yang katanya berpendidikan pun banyak yang masih buang sampah sembarangan. Sudah 17 tahun sekolah, masa masih buang sampah sembarangan?. Kalau seandainya tidak menemukan tempat sampah ketika mau membuangnya, jangan dibuang langsung, hendaknya sampah tersebut kita pegang atau taruh tas, sembari kita mencari tempat sampah.

Mari jaga lingkungan kita, karena itulah salah satu bentuk kecintaan kita terhadap bumi pertiwi dan Sang Pencipta yang memberikan anugerah yang besar bagi Indonesia ini.

Dan bukankah kita diciptakan untuk mencintai dan memelihara alam dan lingkungan kita?

Bukankah kita merindukan nusantara ini jaya seperti nusantara lama?

Hendaknya kita bukan hanya menjadi penonton dan pendengar, apalagi menjadi pendongeng tentang nusantara ini bagi generasi yang akan datang.

Dan kita bisa bernyanyi riang lagu diatas tanpa ada rasa prihatin.
Lestari alamku, lestari desaku, dimana Tuhan menitipkan aku....... 

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita....

Referensi terkait:

1.     https://bisnis.tempo.co/read/news/2016/08/28/090799603/greenpeace-kebakaran-hutan-terulang-di-lahan-yang-sama

2.      http://travel.detik.com/read/2016/01/09/155347/3114455/1382/satu-hari-di-danau-toba-ada-262-ton-sampah

      Sumber gambar: http://oldtimejava.blogspot.co.id/2013/02/testing-2.html